BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebuah
proses belajar mempunyai unsur-unsur yang penting di dalamnya yang berpengaruh
terhadap hasil belajar itu sendiri. Dalam suatu proses belajar pasti ada
hambatan-hambatan dan masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah-masalah
tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai cara atau metode. Salah satunya
adalah dengan cara menguasai keterampilan-keterampilan belajar.
Keterampilan
belajar dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam aspek
terpenting dalam belajar; pertama untuk lebih memahami konsep belajar untuk belajar, dan yang kedua
menekankan implikasi praktis dari konsep tersebut pada aplikasi nyata dalam
aktivitas sehari-hari seperti proses belajar mengajar, training, konseling,
pengembangan program dan melaksanakan program di dalam lingkup akademik
(Djamal, 2006 : 10).
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana konsep
dasar dari keterampilan belajar?
2. Bagaimana penerapan
keterampilan belajar dalam BK?
C.
Tujuan
1. Mampu memahami
konsep dasar keterampilan belajar.
2. Dapat menerapkan
keterampilan belajar dalam layanan BK di sekolah.
D.
Manfaat
Untuk
memberikan pengetahuan mengenai keterampilan belajar serta penerapannya dalam
bimbingan dan konseling. Selain itu, karya ilmiah ini bermanfaat untuk para
konselor sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi diri mengenai proses
belajar yang biasa dilaksanakan kepada siswa. Serta, untuk dijadikan bahan
memecahkan permasalahan yang sejenis.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
KONSEP
DASAR KETERAMPILAN BELAJAR
1.
Pengertian Keterampilan Belajar
Definisi tentang keterampilan
belajar seringkali didasarkan pada daftar keterampilan yang spesifik seperti
mengorganisasi, memproses, dan menggunakan informasi yang diperoleh dari
aktivitas membaca (Salinger, 1983). Barangkali definisi paling baik digunakan
untuk menjelaskan keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang dapat
mengembangkan kemandirian siswa dalam belajar (Dean, 1977 dalam Maher &
Zins, 1987) Moh. Surya (1992 : 28) mengungkapkan bahwa keterampilan merupakan
kegiatan-kegiatan yang bersifat neuromuscular, artinya menuntut kesadaaran yang
tinggi. Dibandingkan dengan kebiasaan, keterampilan merupakan kegiatan yang
lebih membutuhkan perhatian serta kemampuan intelektualitas, selalu berubah dan
sangat disadari oleh individu.
Secara khusus, keterampilan belajar
merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh, mempertahankan, serta
mengungkapkan pengetahuan dan merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan
(Marshak & Burkle, 1981 dalam Maher & Zins, 1987). Dalam memperoleh
keterampilan belajar, siswa akan menyadari bagaimana cara belajar yang terbaik
sehingga menjadi lebih bertanggungjawab terhadap kegiatan belajarnya.
2. Hakikat Keterampilan
Hakikat
keterampilan belajar meliputi empat unsur utama yaitu:
a.
Transformasi Persepsi Belajar
Dalam berbagai hal guna meningkatkan
keahlian belajar dalam basic skills (membaca, menulis dan mendengar)
ataupun dalam menangani rasa takut dan kecemasan. Transformasi ini tidak hanya
melatih kemampuan kognitif saja akan tetapi juga meliputi domain afektif dan
psikomotorik dari setiap orang. Sehingga mampu menunjukkan pemahaman tentang
keterampilan dan strategi belajar yang diperlukan untuk sukses di sekolah.
b.
Keterampilan Manajemen Pribadi
Kemampuan menerapkan pengetahuan
keterampilan belajar dan kekuatan (potensi) belajar yang dimilikinya untuk
mengembangkan strategi guna memaksimalkan dan meningkatkan pembelajaran
sehingga dapat meraih kesuksesan belajar di sekolah menengah.
c.
Interpersonal Dan Keterampilan Kerjasama
Tim
Kemampuan mengidentifikasi dan
menjelaskan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam
hubungan interpersonal dan kerjasama tim. Selain itu, juga menunjukkan kemampuan
yang tepat untuk menerapkan keterampilan interpersonal dan kerjasama tim dalam
berbagai lingkungan belajar.
d.
Kesempatan Eksplorasi
Mengembangkan portofolio dokumen yang
terkait dengan penilaian diri, penelitian, dan ekplorasi karir yang diperlukan
untuk merencanakan jalur untuk keberhasilan sekolah menengah.
Keempat unsur itu
merupakan ciri keterampilan belajar yang utuh yang sebenarnya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dalam proses pembelajaran keterampilan belajar
keempat unsur itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat
mengalami proses internalisasi keterampilan belajar di dalam sikap belajarnya
secara utuh dan sempurna sehingga dapat mengurangi kemungkinan kebuntuan dalam
belajar (learning shutdown).
3. Tujuan Penerapan Keterampilan
Belajar
Tujuan penerapan
keterampilan belajar adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
2) Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar.
3) Membentuk
peserta didik yang mandiri dalam belajar.
4. Karakteristik Siswa yang Memiliki Keterampilan Belajar
Beberapa karakteristik siswa yang
memiliki keterampilan belajar, antara lain :
a.
Percaya diri (Self-Esteem)
b.
Tidak menyandarkan diri pada orang lain (independence)
c.
Mampu merekonstruksi belajar sesuai dengan dirinya
(mengorganisasi belajar)
d.
Mampu berinisiatif sendiri
e.
Bertanggung jawab (responsibility)
f.
Mampu berpikir logis dalam mengarahkan tujuan belajar
g.
Mempunyai kemampuan fleksibilitas dan adaptabilitas yang
tinggi terhadap lingkungan
h.
Selalu mempunyai gagasan baru (kreatif)
5. Aspek-aspek Keterampilan Belajar
a.
Cara
Mengatur Waktu dan Lingkungan
Manajemen
waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
produktivitas waktu. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang
berarti rasio output dengan input.
Cara-cara mengatur waktu:
a)
Membuat daftar “kerjaan”.
b)
Membuat jadwal harian/mingguan.
c)
Merencanakan jadwal yang lebih panjang (bulanan).
d)
Belajarlah dengan rutin setiap hari tetapi degan
frekuensi waktu yang tidak terlalu lama.
e)
Atur waktu belajar sekitar 5-10 menit saja.
f)
Dahulukan pelajaran yang dianggap sulit.
Cara-cara mengatur lingkungan:
1.
Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik
hendaknya ditata sehingga tampak menyenangkan.
2. Buku,
jurnal, majalah, surat kabar, atau media lain, yang hendak dijadikan sebagai
sumber belajar perlu ditempatkan di dekat kegiatan belajar
peserta didik.
b.
Cara
Mengikuti Pelajaran
Cara-cara mengikuti pelajaran
adalah:
1.
Niat
Semenjak melangkahkan kaki
meninggalkan rumah pergi ke sekolah, siswa harus sudah berniat dan membulatkan
tekad untuk mencari ilmu yang tidak lupa diiringi dengan doa. Dengan niat yang
kuat dan dilandasi dengan doa menurut agama masing-masing, akan memperoleh
hasil belajar yang baik.
2.
Kemauan yang kuat
Kemauan adalah modal yang penting
dalam belajar, maka dengan kemauan belajar yang kuat dan usaha yang keras akan
diperoleh hasil yang lebih baik. Kemauan yang tidak diiringi dengan usaha
adalah separuh dari kegagalan. Oleh sebab itu, pelajar yang ingin sukses dalam
belajar harus siap siaga dan tak gentar menghadapi rintangan dan kesulitan.
3.
Perhatian
Seorang pelajar harus dapat
memfungsikan alat pengindraannya sebaik mungkin untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Ia harus pandai menyikapi mana yang dianggap penting dan mana yang
harus banyak diulang.
4.
Konsentrasi
Konsentrasi berarti pemusatan
pikiran dan perasaan pada suatu masalah. Dalam hal ini, seorang pelajar dalam
belajar harus bisa memusatkan perhatiannya pada masalah pelajaran yang sedang
dihadapi.
5.
Apersepsi
Apersepsi adalah mempersiapkan
pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menerima hal-hal dan pengetahuan
yang baru sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat memperoleh hasil yang
memuaskan.
6.
Catatan
Catatan ada 2 macam :
a.
Catatan resmi adalah catatan mengenai apa yang
dituliskan oleh guru sebagai rangkuman materi pelajaran yang telah disajikan.
b.
Catatan tidak resmi adalah catatan hasil jerih payah
seorang pelajar untuk memperoleh poko-pokok, inti, isi atau kesimpulan materi
pelajaran yang telah dipelajari.
7.
Bertanya
Dengan bertanya materi pelajaran
yang disajikan oleh guru akan menjadi lebih jelas. Oleh sebab itu, apabila
belum ada kejelasan dari keterangan guru hendaklah berani bertanya.
c.
Cara Membaca
Buku Teks
Ada
banyak metode membaca, metode ini merupakan hasil riset dari para ilmuwan
tentang cara membaca yang efektif. Salah satunya adalah metode SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, Review). Metoda SQ3R memberikan strategi yang
diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari,
menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan
membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
Ada
lima tahapan proses dalam membaca dengan metode SQ3R ini, yaitu:
1.
Survey atau meninjau
Baca
Judul - Baca Pendahuluan – Baca Kepala Judul/Subbab – Perhatikan Grafik,
Diagram – Perhatikan Alat Bantu Baca.
2.
Question atau bertanya
Setelah
kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala judul/subbab
yang biasanya dicetak tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per satu dan ubah
kepala judul ini jadi beberapa pertanyaan.
Tulislah pertanyaan-pertanyaan
itu pada suatu kolom dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom sisanya untuk
jawaban yang diperoleh selama membaca. Misalkan kita membaca buku tentang
“Belajar di SMA” dan kepala judulnya adalah “Manfaatkan berbagai kegiatan
ekstrakurikuler di sekolahmu”. Pertanyaan yang dapat kita mundulkan adalah
“Mengapa kita harus memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler?” dan “Bagaimana
caranya kita bisa ikut terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler?”.
3.
Read atau membaca
Bacalah suatu subbab dengan tuntas
jangan pindah ke subbab lain sebelum kita menyelesaikannya. Pada saat membaca,
kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang kita buat pada Question.
Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan dengan kata-kata sendiri di kertas
yang pada 2/3 kolom yang disiapkan. Dan jangan membaca di tempat tidur.
4.
Recite atau menuturkan
Cara melakukan Recite
adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca
subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.
5.
Review atau mengulang
Proses ini dapat
dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau
berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan
menjelaskan kepada orang lain.
d.
Cara Membuat
Ringkasan
Ringkasan
merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah pemahaman. Ringkasan
memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong
atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan
yang panjang dalam bentuk singkat. Sedangkan menurut Asmi (2004),
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan
perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.\
Cara-cara
membuat ringkasan yang baik diantaranya:
1. Bacalah
bahan pelajaran secara ringkas. Dalam hal ini kita perlu memperoleh gambaran
isi materi secara garis besar.
2. Membaca
uraian materi secara cermat. Dalam hal ini dituntut untuk mengetahui dan
menemukan gagasan utama pada setiap paragraf.
3. Berilah
tanda dan catatlah kalimat yang mengandung pokok pikiran dan gagasan utama.
4. Mulailah
menyusun ringkasan. Catatan gagasan utama dikembangkan lagi. Keterangan dari
gagasan utama tersebut diuraikan dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami.
5. Menyusun ringkasan
ke dalam suatu skema.
e.
Penggunaan
Sumber-Sumber Belajar
Sumber
belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Berdasarkan
pengertian di atas, sumber belajar terbagi atas enam jenis:
1) Sumber
berupa pesan (informasi, bahan ajar, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan
sebagainya),
2) Manusia
(guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan
lembaga, tokoh karier dan sebagainya),
3) Bahan
(buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya),
4) Peralatan
(perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis,
generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya),
5) Teknik/metode
(disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan,
percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya),
6) Lingkungan/setting
(ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum,
kantor dan sebagainya).
Secara garis besar,
sumber belajar terdiri atas:
a) Sumber
belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar
yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat
formal.
b) Sumber
belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
Prosedur
pemilihan sumber belajar adalah (1)
mempelajari kurikulum, (2) menetapkan kompetensi siswa yang hendak
dicapai, (3) memilih dan menentukan materi yang akan disajikan, (4) memilih dan
menentukan jenis dan sumber belajar, (5) mengembangkan sumber belajar, (6)
mengevaluasi sumber belajar.
sebelum
menentukan sumber belajar, guru perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1)
Ekonomis atau biaya, apakah ada biaya
untuk penggunaan suatu sumber
belajar (yang memerlukan biaya).
belajar (yang memerlukan biaya).
2)
Teknisi (tenaga), apakah guru atau pihak
lain yang mengoperasikan alat
yang digunakan sebagai sumber belajar.
yang digunakan sebagai sumber belajar.
3)
Bersifat praktis dan sederhana, yaitu
mudah dijangkau dan mudah
dilaksanakan.
dilaksanakan.
4)
Bersifat fleksibel, maksudnya sumber
belajar jangan bersifat kaku atau
paten tapi harus mudah dikembangkan.
paten tapi harus mudah dikembangkan.
5)
Relevan dengan tujuan pengajaran.
6)
Dapat membantu efisiensi dan kemudahan
pencapaian tujuan pengajaran.
7)
Memiliki nilai positif bagi proses
pengajaran khususnya bagi peserta didik.
8)
Sesuai dengan interaksi dan strategi
pengajaran yang telah dirancang.
f.
Cara
Menyiapkan Diri Untuk Menghadapi Tes dan Cara Mengerjakan Tes
Agar seorang
siswa dapat mengerjakan tes dengan baik, maka dia harus mempersiapkan diri,
baik itu persiapan secara psikologis, maupun untuk melakukan review sebelumnya.
Persiapan tes dapat dilakukan dengan persiapan mental, menjaga kesehatan tubuh,
dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
Belajar-Pasca Belajar
Beberapa hal
yang dapat dilakukan selama maupun setelah belajar, diantaranya
·
Review catatan
segera setelah pembelajaran di kelas,
·
Review catatan dengan singkat sebelum masuk pembelajaran
di kelas berikutnya,
·
Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan
tersebut secara periodik.
Mengantisipasi
Soal Ujian
Siswa dapat
mengantisipasi soal ujian dengan mengira-ngira soal yang akan keluar dengan:
·
Perhatikan setiap pedoman belajar (poin utama, bab,
subbab, handsout, dll.)
·
Pelajari soal-soal ujian sebelumnya atau dapat
mempelajari soal-soal Latihan Mandiri (LM)
·
Berdiskusilah dengan teman untuk menebak kira-kira
soal apa yang akan keluar dalam ujian.
Tips Saat Ujian
Saat pelaksanaan ujian dapt
dilakukan:
·
Datang dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
·
Tenang, percaya diri, sudah siap sedia, dan akan
mengerjakan ujian dengan baik.
·
Preview soal-soal ujian dulu (terutama untuk soal
uraian atau yang memiliki waktu yang cukup banyak), luangkan 10% waktu untuk
membaca soal lebih mendalam.
·
Jawab soal-soal ujian secara stretegis, dengan mulai
menjawab pertanyaan yang mudah, kemudian dengan soal-soal yang sukar.
·
Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, etahuilah
jawaban mana yang harus dipilih/ditebak.
·
Ketika mengerjakan soal ujian esai/uraian, pikirkan
dulu jawabannya sebelum menulis.
·
Sisihkan 10% waktu ujian untuk memerikasa ulang
jawaban yang telah dikerjakan.
·
Analisa hasil ujian, setiap ujian dapat membantu dalam
mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya.
B. PENERAPAN KETERAMPILAN BELAJAR
DALAM BK
Dalam bimbingan konseling, konselor dapat menerapkan
bimbingan belajar untuk mengembangkan keterampilan belajar dengan melaksanakan
bimbingan belajar. Bimbingan belajar menurut Yusuf (2009) adalah bimbingan yang
diarahkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan
dalam belajar dan memecahkan masalah-masalah belajar. Sedangkan menurut Yusuf,
Nurikhsan (2006) mengartikan bahwa bimbingan belajar adalah sebagai bimbingan
yang diarahkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah belajar. Layanan
bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap :
a.
Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar
b.
Pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar
c.
Pemberian bantuan pengentasan masalah
Langkah-langkah yang ditempuh dalam bimbingan:
a)
Menentukan masalah
b)
Pengumpulan data
c)
Analisis data
d)
Diagnosis
e)
Prognosis
f)
Treatment/terapi
g)
Tindak lanjut/follow
up
Dalam bimbingan belajar, keterampilan belajar amat
penting untuk diterapkan. Berbagai cara belajar yang dimiliki, akan sangat
mendukung para konselor mengembangkan kemampuan dan potensi para siswa
khususnya pada bidang akademik dengan menerapkan berbagai keterampilan belajar
ini. Meskipun demikian, keterampilan belajar perlu didukung oleh program bimbingan
untuk dapat mengembangkan keterampilan belajar siswa melalui:
1.
Inventarisasi tingkat penguasaan keterampilan belajar
siswa,
2.
Sikap dan kebiasaan belajar siswa,
3.
Pengetahuan yang memebantu siswa mengembangkan potensi
diri dengan mengembangkan keterampilan belajar.
4.
Peran konselor sekolah sebagai ahli yang memiliki
kemampuan memandirikan siswa
5.
Mampu menuangan atau memberdayakan semua potensi
sekolah ke dalam pengembangan program bimbingan dan konseling sekolah.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang spesifik seperti
mengorganisasi, memproses, dan menggunakan informasi yang diperoleh dari
aktivitas belajar seperti membaca yang dapat mengembangkan kemandirian siswa
dalam belajar. Cara menerapkan keterampilan belajar adalah dengan melaksanakan
bimbingan belajar. Hal tersebut akan sangat mendukung para konselor
mengembangkan kemampuan dan potensi para siswa khususnya pada bidang akademik
dengan menerapkan berbagai keterampilan belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Admin.(2012).
Fungsi Sumber Belajar dan Penggunaan Sumber Belajar. Diunduh pada 15 April 2013
pukul 20.42 WIB dari (http://downloadgratisarea.blogspot.com/2012/10/fungsi-sumber-belajar.html).
Ahmadi,
Abu dan Widodo Supriyono.2004.Psikologi
Belajar.Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Anggun.(2012).
Keterampilan-Keterampilan Belajar. Diunduh pada 14 April 2013 13.33 WIB dari (http://goenable.wordpress.com/2012/01/05/keterampilan-keterampilan-belajar/).
Bimbingan
dan Konseling. (2010). Cara Efektif Membaca Buku Teks dengan Teknik SQ3R.
Diunduh pada 14 April 2013 pukul 13.09 WIB dari (http://piagetclassblog.blogspot.com/2010/10/bimbingan-belajar-cara-efektif-membaca.html).
Idrus, Shofiyah Al. Sumber Belajar.
Diunduh pada 15 April 2013 pukul 20.42 WIB dari (http://blog.um.ac.id/shofiyahalidrus/edukasi/sumber-belajar/).
Larasati, Rena. (2011). BAB II
KONSEP KETERAMPILAN BELAJAR DAN PROGRAM BIMBINGAN. Diunduh pada 14 April 2013
pukul 12.50 WIB dari (http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bk_054870_chapter2.pdf).
Maulana,
Fachri L. (2012). Cara Membuat Ringkasan yang baik. Diunduh pada 15 April 2013
pukul 20.43 WIB dari (http://fachrimaulana.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-ringkasan-yang-baik.html).
Munir,
Misbahul. (2012). Tips Mengatur Waktu Belajar. Diunduh pada 14 April 2013 pukul
12.51 WIB dari (http://www.recycl3r.com/2012/10/tips-mengatur-waktu-belajar.html).
Nugroho,
Agung. (2011). Cara Mengikuti Pelajaran. Diunduh pada 14 April 2013 pukul 12.53
WIB dari (http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/CARAMENGIKUTIPELAJ_agungnugroho_13059.pdf).
Prayitno
dan Erman Amti. 2008. DASAR-DASAR
BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Rifa’i,
Achmad dan Catharina. 2012. PSIKOLOGI
PENDIDIKAN. Semarang: UPT UNNES PRESS.
Setya,
Ningsih. (2011). Cara Mengikuti Pelajaran. Diunduh pada 14 April 2013 pukul
12.53 WIB dari (http://ningsihsetya99.wordpress.com/2011/03/01/cara-mengikuti-pelajaran/).
Syaputra,
Elnino. (2013). Bimbingan Belajar dalam Bimbingan Konseling. Diunduh pada 16
April 2013 pukul 08.45 WIB dari (http://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/04/pengertian-bimbingan-belajar.html).
Terima kasih atas penjelasannya yang sangat lengkap.
BalasHapusSemoga bermanfaat bagi saya pribadi dan semua guru dan siswa di Indonesia.
Bagussss
BalasHapusIt is additionally the obligation of medical care experts to give protected and successful mediations to help physical and psychological wellness without disagreeable incidental effects. Wellbeing administrations additionally need to think about imbalances of wellbeing and https://wellnesspitch.com search out those people who can't get to medical care administrations or who don't ordinarily profit from customary wellbeing administrations.
BalasHapus